gotong royong membangun jembatan
GLENMORE- Warga dari Desa Karangharjo dan Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, gotong royong membangun jembatan darurat untuk menggantikan Jembatan Carangan yang yang ambruk karena diterjang banjir, Minggu (19/12).. Pembangunan jembatan sementara dengan menggunakan pohon kelapa itu, mendapat dukungan penuh dari anggota Koramil dan Polsek Glenmore.
SINTANG- Pasca Jembatan Jempal ambruk dilintasi truk bermuatan 200 keping kayu, warga Desa Landau Bara, Kecamatan Kayan Hulu, Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) terpaksa gotong royong membuat
KomandanBrigif 4 Mar/BS Kolonel Harry Indarto mengatakan, pihaknya membangun jembatan darurat dengan bergotong royong mengangkat batang pohon kelapa. Jembatan darurat dibangun di samping Jembatan Way Gebang yang ambrol pada Minggu (26/12/2021) malam. "Kami langsung turun memberi komando secara bersama, karena ini untuk kepentingan bersama.
LEBAK RADARBANTEN.CO.ID - Warga dua desa di Cileles dan Banjarsari, Kabupaten Lebak, gotong royong membangun jembatan darurat dari batang pohon kelapa. Jembatan darurat tersebut akan digunakan sementara oleh masyarakat sambil menunggu perbaikan Jembatan Cibogeg yang ambruk pada Kamis 9 Juni 2022 lalu.
Jembatan Berkemajuan ke-11 ini adalah yang ke sekian kalinya kita membangun jembatan dengan dana non APBD. Dikerjakan oleh prajurit Kodim Sambas dan dibantu warga setempat, sebagai bukti tingginya nilai-nilai kebersamaan dan jiwa gotong-royong di Sambas," kata Bupati Sambas melalui Humas Pemkab Sambas Skepada RRI Senin (20/12/2021)
muốn được chồng yêu chị em nên đọc bài này. Jembatan Yondo mPamona di Kota Tentena, Poso setelah dilakukan renovasi penuh. Jembatan ini dianggap sebagai simbol persatuan karena proses pembangunannya yang dikerjakan masyarakat secara gotong royong pada abad ke 20. Foto Tim PaluPosoDanau Poso merupakan satu dari 10 danau purba di Indonesia dan menjadi kebanggaan masyarakat karena dianggap memberikan kehidupan untuk masyarakat sejak dulu hingga yang tinggal di sekitar Danau Poso memiliki ragam budaya serta tradisi turun-temurun dan kemudian menjadi kehidupan yang bernilai dan dipertahankan hingga pembangunan mulai mengikis budaya dan tradisi yang dianggap sebagai nilai sejarah persatuan dan kesatuan masyarakat di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, khususnya masyarakat yang menggantungkan kehidupannya di Danau Poso.“Bukan menolak pembangunan tetapi pentingkan nilai-nilai sejarah yang dipercaya masyarakat dan dianggap bernilai untuk kesejahteraan dan persatuan kami,” kata Ketua Dewan Adat Kelurahan Pamona Kristian Bontinge kepada media ini, Kamis 22/9.Salah satu bangunan yang dianggap sebagai sejarah dan memiliki nilai budaya yakni jembatan Yondo mPamona.“Bagi kami jembatan Yondo mPamona adalah monumen lambang gotong royong masyarakat karena proses pembangunannya yang bernilai budaya,” mPamona merupakan jembatan di sungai Poso, Kota Tentena yang dibangun sekitar abad ke-20 oleh masyarakat Poso dan dilakukan secara gotong itu dibangun dengan menggunakan kayu Kulahi sebagai tiang-tiangnya, kemudian gelagarnya yang tersusun berasal dari kayu pohon kacang hutan, sementara lantai dan relnya dari lembaran papan Jurnalis Palu tengah melintas di Jembatan Yondo mPamona di Kota Tentena, Poso. Jembatan ini dianggap sebagai simbol persatuan karena proses pembangunannya yang dikerjakan masyarakat secara gotong royong pada abad ke 20. Foto Tim PaluPoso“Masing-masing mereka membawa kayu dan bambu dan mulai membangun jembatan secara gotong royong dengan pengetahuan orang tua dulu yang sangat terbatas,” cerita Kristian, era tiga puluhan tiang-tiang dan lantai jembatan diperbaharui dan diberi atap, pengerjaannya juga masih dilakukan secara gotong royong. Kemudian tahun 1966 jembatan tersebut direnovasi pertama kali, di mana bahan yang dari bambu diganti dengan kayu dan atap rumbia diganti seng.“Setiap kali memperbaharui atau merenovasi, pengerjaan jembatan Yondo mPamona selalu dikerjakan secara gotong royong oleh masyarakat,” Kristian, jembatan Yondo mPamona bukan hanya sebagai penyeberangan namun juga bermakna lambang persatuan dan gotong royong yang tergambar dari setiap proses mengaku bangga dan agungkan jembatan Yondo mPamona karena setiap kayu berdiri dan membentang, serta tali yang direntang lurus di sungai Poso itu bernilai persatuan dan gotong royong.“Ketika masih dibuat dengan kayu maka kebersamaan dan gotong royong itu masih ada,” Yondo mPamona pertama kali dibongkar tahun 1983 dan dibangun kembali dengan bahan baku kayu Kulahi seluruhnya tanpa campuran. Tahun 1983 pun menjadi tahun peresmian jembatan 2019, jembatan Yondo mPamona kembali dibongkar dan menghilangkan ciri khas jembatan dengan mengganti material besi.“Jujur kami sangat kecewa karena menghilangkan ciri khas jembatan itu. Dulu kalau mengajarkan anak soal gotong royong kami hanya akan menunjukkan jembatan Yondo mPamona, sekarang bentuk jembatan saja sudah berbeda,” sesal Kristian. *LI
Giri Menang Suara NTB – Warga yang terdampak jembatan putus penghubung antara Dusun Telaga Lebur-Loang Batu melakukan gotong-royong membangun jembatan darurat. Dibantu oleh anggota DPRD Lobar Lalu Ivan Indaryadi, warga membuat jembatan darurat dari pohon kelapa dan kayu balok. Warga pun mendesak agar jembatan permanen segera Lebah Suren Nurdin mengatakan gotong-royong pembangunan jembatan darurat dilakukan warga setempat. “Kami bersama warga gotong-royong membangun jembatan darurat, kami dibantu bahan-bahan oleh Miq Dewan Lalu Ivan,” kata Nurdin, Rabu, 16 Februari darurat sejatinya sudah dibangun sehari setelah kejadian putusnya jembatan. Namun karena kondisi jembatan kurang representatif, karena dikhawatirkan berbahaya bagi pengendara. Dan jembatan itu tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, maka warga membangun jembatan darurat yang jauh lebih representatif, sehingga warga yang mengendarai roda empat itu pun bisa mendesak agar Pemda segera membangun jembatan itu secara permanen, karena jembatan itu dibutuhkan oleh ratusan hingga ribuan warga yang tinggal di perbukitan. Tidak saja desa setempat, namun bagi warga desa itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang PUPR Made Arthadana mengatakan timnya sudah turun ke lokasi jembatan putus. “Kami sudah turun ke lokasi,” penanganan jembatan darurat, Pihaknya sudah koordinasi dan bersurat ke kepala BPBD dalam hal ini Sekda Dr. H. Baehaqi. Pihaknya mengusulkan anggaran untuk penanganan darurat tersebut. Sedangkan nanti untuk penanganan tergantung arahan pimpinan, apakah BPBD menyerahkan ke Dinas PUPR atau BPBD yang langsung mengerjakan. “Yang jelas secara aturan, prosedur kami sudah lakukan, kami bersurat,” kata penanganan jembatan darurat, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemdes Sekotong Tengah. Solusi yang dilakukan adalah warga melakukan gotong royong membangun jembatan darurat itu. Pihaknya sangat mengapresiasi langkah cepat Pemdes Sekotong Tengah bersama warga untuk pembangunan jembatan darurat itu. Ditanya terkait kapan dibangun jembatan permanen? Menurut dia, pastinya diupayakan agar bisa secepatnya. Namun tentu tergantung ketersediaan anggaran. Pihaknya sedang menghitung kebutuhan anggaran untuk pembangunan jembatan itu. Akan tetapi diperkirakan, itu sekitar di atas Rp 200 juta. her
Prabumulih – Rumah Tahanan Negara Rutan Kelas IIB Prabumulih menggelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2023, bertempat di Lapangan Upacara Rutan Prabumulih, Kamis 01/06/2023.Dengan mengusung tema " Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global" Kegiatan Upacara tersebut, dipimpin oleh Karutan Prabumulih Kemenkumham Sumsel, David Rosehan yang diikuti oleh seluruh petugas Rutan Prabumulih dengan mengenakan Pakaian amanatnya, Karutan Prabumulih, David Rosehan membacakan Amanat Presiden Republik Indonesia bahwa Hari Lahir Pancasila yang mengingatkan kita untuk terus mengamalkan nilai ideologi Pancasila, mengenang jasa para pendahulu, serta mensyukuri prestasi bangsa Indonesia berkat bimbingan Pancasila."Ditengah krisis yang melanda dunia, termasuk krisis Kesehatan, pangan, energi & keuangan, Indonesia termasuk satu dari sangat sedikit negara yang berhasil menanganinya. Kondisi ekonomi, sosial & politik kita stabil terjaga & bahkan semakin kokoh. Inflasi terkendali, investasi tumbuh & peluang kerja bertambah.”"Di tengah geopolitik dunia yang panas, Indonesia terus berusaha berkontribusi untuk perdamaian dunia. Menjadi titik temu & jembatan perbedaan. Memiliki prinsip & tidak berpihak pada kekuatan tertentu. Inilah Indonesia, yang tidak bisa didikte, tapi selalu ingin berkontribusi untuk dunia.” ujarnyaIa melanjutnya bahwa toleransi, persatuan & gotong royong adalah kunci membangun bangsa yang kokoh & menciptakan dunia yang damai & sejahtera. Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk bergerak bersama, menolak ekstrimisme, menolak politisasi identitas & agama, serta menolak segala bentuk provokasi. Mari kita sambut dengan pesta demokrasi dengan kedewasaan & suka cita dengan memegang teguh Pancasila."Mari kita perjuangkan visi Indonesia 2045 menjadi Indonesia Maju, naik kelas dari negara berkembang menjadi negara maju, yang adil, sejahtera & merata, serta berwibawa dalam percaturan pergaulan dunia" Amanat Presiden RI yang dibacakan oleh Karutan Prabumulih, David Upacara dilaksanakan, kegiatan dilanjutkan dengan menyaksikan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2023 secara Nasional melalui siaran langsung di kanal Youtube BPIP bertempat di Aula Rutan
KORDANEWS – Kompak dan menginspirasi, meski tanpa upah dan hanya bermodalkan semangat gotong-royong, warga Dusun 3 Desa Simpang Bayat berhasil membangun jembatan yang menghubungkan antara Dusun 2 dan Dusun 3 Desa Simpang Bayat, Kecamatan Bayung Lencir, Muba melalui program Padat Karya Tunai PKT.Program PKT ini adalah program pembangunan Desa yang memberdayakan warga Desa setempat, biasanya warga yang terlibat menerima berbeda dengan warga Dusun 3 Desa Simpang Bayat, Kecamatan Bayung Lencir, Muba, yang rela menghibahkan upahnya untuk pembelian material bangunan jembatan. Tak tanggung-tanggung secara bergotong royong membangun jembatan satu warga Dusun 3 Desa Simpang Bayat, Roni, mengaku warga semua kompak secara bersama membangun jembatan yang menghubungkan Dusun 1 dan Dusun 2.“Ya karena memang satu-satunya akses warga, jembatan yang lama sudah lapuk, apalagi disini rawan sering kebanjiran air sungai meluap, jadi mesti dibangun yang permanen, kami ikhlas gotong royong, upah kami kami hibahkan kembali untuk membeli material bangunan jembatan ini,” Kades Simpang Bayat, Alek membenarkan adanya pembangunan jembatan di Dusun 3 Desa Simpang Bayat melalui program PKT ADD/K APBD Muba tahun 2020. Pihaknya juga membenarkan adanya warga yang rela menghibahkan Harian Orang Kerja HOK.“1434 HOK yang dihibahkan senilai Rp 155 juta. Dengan 75 juta untuk pembelian material. Jadi dengan jumlah itu bisa membangun jembatan yang lebih pakem dan permanen, terimakasih kepada Pak Bupati Dodi Reza Alex, melalui program ini masyarakat sangat gembira akan adanya pembangunan di Desa, terutama jembatan ini sudah 5 tahun dinantikan warga,” Camat Bayung Lencir, M Imron, keistimewaan program Padat Karya Tunai di Desa Simpang Bayat ini adanya rasa memiliki dan kekompakan yang ditunjukkan oleh warga.“Memang PKT ini melibatkan warga, tapi yang lebih keren disini warga secara sukarela menghibahkan upah mereka demi membangun jembatan yang kokoh untuk kepentingan akses transportasi hasil kebun warga itu sendiri,” kata Muba Dr Dodi Reza Alex mengapresiasi semangat gotong-royong dan rasa kebersamaan serta rasa memiliki yang ditunjukkan oleh warga Desa Simpang Bayat.“Luar biasa apa yang dilakukan oleh warga Desa Simpang Bayat ini, mereka rela membangun jembatan yang permanen tanpa menerima upah, saya salut mendengar ada warga yang sangat tangguh seperti ini, memang program Padat Karya Tunai ini merupakan program Pemkab Muba di masa pandemi dalam upaya percepatan pembangunan dan pemulihan ekonomi Desa,” Daerah Inovatif ini menambahkan, apa yang sudah dilakukan warga Simpang Bayat Bayung Lencir ini harus diikuti oleh Kecamatan lainnya di Muba. “Semangat kebersamaan dan gotong-royong ini harus ditularkan ke Kecamatan lainnya, ini gerakan nyata merealisasikan pembangunan daerah,” tandasnya. tsEditor Surya SLoading...
gotong royong membangun jembatan